Kamis, 06 Oktober 2011

welcome 20 th

Selamat datang angka baru kehidupan.
Biarlah harapan harapan baik ini saya simpan sendiri..
Ah tapi mungkin bolehlah beberapa saya bagi.
Salah satu nya adalah menjadi lelaki yang semakin baik.
Tidak jadi beberapa deh, satu itu saja.
Sedikit pilu rasanya mengingat kesalahan kesalahan di angka yang berlalu
Sudahlah itu sudah terjadi juga. Nggak mungkin saya rubah.
Mari melangkah lebih jauh dari ini.
Berobat jiwa dan pikiran..
Dengan rahmat Mu maka ijinkan lah diri ini meniti lebih dalam,
Bismillah..

Selasa, 04 Oktober 2011

Uang hebat

Pernah kah kita dengar klise seperti  ini “Nggak semua di dunia ini bisa dibeli dengan uang?”
Pasti sering, atau minimal pernah. Sebenernya pasti enak kalo SEMUA hal bisa dibeli dengan uang.
Andaikan itu benar benar bisa terjadi maka semua hal akan menjadi lebih mudah. Ketika ada orang sedih maka beli aja kesenangan, ketika kesal sama orang beli aja kematian. Semua tentu ada harga yang harus dibayar namun setidaknya itu lebih konkrit daripada dorongan perasaan.
Ketika harus bersosialisasi kita beli saja pertemanan, ketika jatuh cinta kita beli saja perasaan. Kita tidak perlu berusaha keras untuk mengejar sesuatu yang bentuknya abstrak. Ada uang, ada barang. Ungkapan itu terasa lebih nyata dan sederhana.
Namun pada kenyataannya tidak begitu. Hidup menyajikan lika liku yang menipu dalam kedok kesederhanaan penuh jebakan. Yang harus kita lakukan adalah berjalan dengan waspada.
Uang, uang, uang..
Kebahagiaan, kesulitan, masalah, alasan, cinta, pertikaian, persatuan, semua itu bisa tumbang karena uang.
Lalu apa yang tidak bisa dibeli dengan uang?
Mungkin diri kita.
Mungkin..

Kesal dengan tingkah nya di senayan

Saya kesal dengan para wakil terpilih ini!!!!!
Luapan itu ingin saya sampaikan ke sana ya ke senayan sana tapi apakah perkataan saya ini di dengar ?
saya rasa tidak mungkin.
Muak rasanya melihat tingkah mereka yang se enaknya saja ,menggunakan fasilitas nomor wahid , berkehidupan mewah dengan menggunakan anggaran negara tapi hasilnya pun seperti sebuah debu yang tersapu oleh angin.
Mereka pandai mengucap janji mereka ,mereka pandai memainkan peranan di belakang layar sana,mereka pandai berucap manis untuk bernegosiasi bukan untuk rakyat tapi untuk diri sendiri dan para kelompoknya.
Mau di bawa kemana negara ini jika nakhoda nya saja sibuk dengan jalur pelayaran dia sendiri ,apakah kita harus menunggu kita tenggelam atau kah menerjam karang lalu karam ?
Andai saja benar benar saja KPK itu seperti power ranger atau Wiro sableng pasti indonesia bisa menjadi lebih baik.